BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita
tinjau perkembangan dan pertumbuhan seseorang, maka makin jelaslah bahwa hidup
seseorang didalam lingkungan yang berbudaya itu merupakan suatu perjuangan dari
seseorang untuk hidup dengan hak azasi manusiawi dalam menyatakan dirinya,
mahkluk yang berkehendak berdiri sendiri,makin aktif ia berikan konstribusi
dalam lingkungan sosialnya, makin ia menjalin ikatan dan menerima norma dari
lingkungan, makin meningkatatkan aspirasi-aspirasi dalam mempersoalkan
kepentingan untuk mencapai cita-citanya dalam mewujudkan dirinya (self
actualozation), mengacu kepada kemandirian.
Manusia
hidup antara dua kutub existensi, sosial (lingkungan) dan kutub existensi
individu, yang satu dengan yang lain saling terjalin dalam dirinya
(idividualisasi dan sosialisasi). Pada satu pihak ia berhak mengemukakan
dirinya atau kutub existensi individual ingin dihargai dan diakui, tetapi pada
pihak lain ia harus menyesuaikan diri pada ketentuan-ketentuan yang berlaku
didalam masyarakat, didalam lingkungan sosialnya (kutub existensi sosial). Bila
antar kedua kutub ini ada keseimbangan, maka ia akan mencapai suatu kondisi
mental sehat, tetapi bukan semata-mata keseimbangan inilah yang merupakan makna
hidup.
Pada umumnya
manusia beraspirasi dan dalam mewujudkan aspirasi itu ada suatu jarak yang
ditempuh oleh setiap orang, yaitu jarak potensi yang dimiliki dan apa yang
ingin dicapainya, jarak antara mengenal diri sebagai mana ia adanya
,prestasinya (konsep diri) dan sebagaimana
Belajar pada hakikanya merupakan bantuan untuk mencapai perkembangan
dalam mewujudkan dirinya, tanpa mengabaikan kepentingan lingkunganya dalam
perkembangan tersebut seperti tercentus di dalam perumusan GBHN yang bertolak
dari UUD 45 dalam kehidupan pancasila maka manusia indonesia seutuhnya mencakup
kemandirian dan kemampuan untuk ikut bertanggungjawab terhadap pembangunan
bangsanya. Ini berati bahwa cara-cara pencarian informasi itu dan suasana
interaksi itu berlangsung lebih penting daripada informasi itu
sendiri.disinilah proses menjadi sarana tidak saja meningkatakan cara belajar
yang efekif.
Akhir kata,
semoga makalah yang sederhana dan begitu singkat ini memberi penjelasan yang mudah
dicerna bagi pembaca maupun untuk penulis sendiri.
BABII
PEMBAHASAN MASALAH
II.1.Pengertian
Belajar
Belajar
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana
Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan
individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Lantas, apa sesungguhnya belajar
itu ?
Di bawah ini disampaikan tentang
pengertian belajar dari para ahli :
Ø Moh. Surya
(1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya”.
Ø Witherington
(1952) : “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan
sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan dan kecakapan”. \
Ø Crow &
Crow dan (1958) : “ belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan dan sikap baru”.
Ø Hilgard
(1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah
karena adanya respons terhadap sesuatu situasi”
Ø Di Vesta dan
Thompson (1970) : “ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap
sebagai hasil dari pengalaman”.
Ø Gage &
Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul
karena pengalaman”
Dari
beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah
perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari
perubahan perilaku, yaitu :
A.
Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi
merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu
juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam
dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau
keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu
proses belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi
pendidikan. Dia menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang
Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia
menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh
sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan Psikologi
Pendidikan.
B.
Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau
keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan
dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi
pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang
mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”. Ketika
dia mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka pengetahuan, sikap
dan keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan dilanjutkan dan dapat
dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”.
C.
Perubahan yang fungsional.
Setiap perubahan perilaku yang
terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan,
baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. Contoh : seorang
mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan
keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari
dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan mengembangkan
perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru.
D.
Perubahan yang bersifat positif.
Perubahan perilaku yang terjadi
bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. Misalnya, seorang mahasiswa
sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap bahwa dalam dalam Proses
Belajar Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual
atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun setelah
mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan berkeinginan
untuk menerapkan prinsip – prinsip perbedaan individual maupun prinsip-prinsip
perkembangan individu jika dia kelak menjadi guru.
E.
Perubahan yang bersifat aktif.
Untuk memperoleh perilaku baru,
individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. Misalnya,
mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka
mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku
psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan
sebagainya.
F.
Perubahan yang bersifat pemanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh
dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam
dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan
keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam
diri mahasiswa tersebut.
G.
Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar
pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah
maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi
pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin
memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan
yang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan
tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki
kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas
dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
H.
Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Perubahan perilaku belajar bukan
hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula
perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang
“Teori-Teori Belajar”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang
“Teori-Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang
guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan
dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.
Menurut Gagne (Abin Syamsuddin
Makmun, 2003), perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk
:
- Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
- Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
- Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
- Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
- Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Sementara itu, Moh. Surya (1997)
mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam :
- Kebiasaan; seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
- Keterampilan; seperti : menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
- Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
- Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
- Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
- Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
- Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
- Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu.
- Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang
terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain)
kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya.
II.2.Langkah-langkah belajar efektif adalah:
mengetahui
1. Mengetahui diri sendiri
2. Mengetahui kemampuan belajar Kita
3. Mengetahui proces yang
berhasil Kita gunakan dan
4. Mengetahui minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran yang Kita inginkan
II.3.Empat langkah untuk belajar.
1.
Mulai dengan masa lalu,apakah
Kita
Ø Senang
Membaca? Memecahkan Masalah? Menghafalkan? Bercerita? Menterjemah? Berpidato?
Ø Mengetahui
cara meringkas?
Ø Tanya
dirikita sendiri tentang apa yang kita pelajari?
Ø Meninjau
kembali?
Ø Punya akses
ke informasi dari banyak sumber?
Ø Menyukai
ketenangan atau kelompok belajar?
Ø Memerlukan
beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar kita? Bagaimana tersusunnya?
Yang mana terbaik? terburuk?Bagaimana kita berkomunikasi dengan apa yang kita
ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
2.
Teruskan ke masa sekarang
Ø
Berminatkah kita? Berapa banyak waktu kita ingin
gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian kita?
Apa yang bersaing dengan perhatian kita?
Ø
Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Ø
Apa yang bisa kita kontrol, dan apa yang di luar
kontrol kita?
Ø
Bisakah kita merubah kondisi ini menjadi sukses?
Ø
Apa yang mempengaruhi pembaktian kita terhadap
pelajaran ini?
Ø
Apakah kita punya rencana? Apakah rencana kita
mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar kita?
3. Pertimbangkan proses, persoalan
utama
Ø Apa
judulnya?
Ø Apa kunci
kata yang menyolok?
Ø Apakah kita mengerti?
Ø Apakah yang
telah kita ketahui?
Ø Apakah kita
mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Ø Sumber-sumber
dan informasi yang mana bisa membantu kita?
Ø Apakah kita
mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Ø Apakah kita
perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Ø Sewaktu kita
belajar, apakah kita tanya diri sendiri jika kita mengerti?
Ø Sebaiknya
kita mempercepat atau memperlambat?
Ø Jika kita tidak
mengerti, apakah kita tanya kenapa?
Ø Apakah kita
berhenti dan meringkas?
Ø Apakah kita
berhenti dan bertanya jika ini logis?
Ø Apakah kita berhenti
dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Ø Apakah kita membutuhkan
waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Ø Apakah kita perlu
mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin
lebih lanjut?
Ø Apakah kita perlu
mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?
4. Buat review
Ø Apakah
pekerjaan kita benar?
Ø Apakah bisa
kita kerjakan lebih baik?
Ø Apakah rencana
kita serupa dengan "diri sendiri"?
Ø Apakah kita
memilih kondisi yang benar?
Ø Apakah kita
meneruskannya; apakah kita disipline pada diri sendiri?
Ø Apakah kita
sukses?
Ø Apakah kita
merayakan kesuksesan kita?
II.4.Sistem Belajar "MURDER
Sistem belajar ini
dikenal dengan "MURDER", yang terdiri dari Mood, Understand,
Recall, Digest,Expand, dan Review. Perincian sistem
belajar "MURDER" ini, diadaptasi dari buku The Complete Problem
Solver oleh Bob Nelson.
Ø Mood - Suasana Hati: Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa
dilakukan dengan menentukan waktu,lingkungan dan sikap belajar yang sesuai
dengan pribadimu.
Ø Understand - Pemahaman: Tandai
informasi bahan pelajaran yang TIDAK kita mengerti dalam satu unit. Fokuskan
pada unit tersebut atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.
Ø Recall - Ulang: Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit
tersebut dengan kata-kata yang kita buat SENDIRI.
Ø Digest - Telaah: Kembalilah
pada unit yang tidak kita mengerti dan PELAJARI KEMBALI keterangan yang
ada.Lihatlah informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber
lainnya, atau diskusikan dengan teman atau guru/dosen.
Ø Expand - Kembangkan: Pada langkah ini, tanyakan tiga persoalan berikut terhadap materi
yang telah kita pelajari:
ü Andaikan kitabertemu dengan penulis materi tersebut, pertanyaan
atau kritik apa yang hendak kita ajukan?
ü Bagaimana kita bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan
mudah dipahami oleh siswa/mahasiswa lainnya?
ü Bagaimana kita bisa mengaplikasikan materi tersebut ke dalam hal
yang kita sukai?
Ø Review - Pelajari Kembali: Pelajari
kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. Ingatlah strategi yang telah
membantu kita mengerti dan/atau mengingat informasi. Jadi, terapkan strategi
tersebut untuk cara belajar kita berikutnya.
Materi
diadaptasi dari: ‘’Landsberger, Joe. The MURDER Study System’’
II.5.
Cara Belajar Efektif
Apabila kita Ingin
sukses dalam belajar, ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan
menyenangkan. Berikut ini adalah 7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan
kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly
Effective People karangan Steven Covey
Ø Bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Tanggung
jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kita sudah mulai berusaha menentukan
sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan
belajar.
Ø Pusatkan diri kita terhadap nilai dan prinsip yang
kita percaya. Tentukan sendiri mana yang penting bagi
diri kita. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kita apa yang penting.
Ø Kerjakan dulu mana yang penting. Kerjakanlah
dulu prioritas-prioritas yang telah kita tentukan sendiri. Jangan biarkan orang
lain atau hal lain memecahkan perhatian kita dari tujuan kita.
Ø Anggap diri kita berada dalam situasi
"co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi). "Co-opetition"
merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu
dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan
tugas, anggaplah dia sebagai saingan kita juga dalam kelas. Dengan begini, kita
akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
Ø Pahami orang lain, maka mereka akan memahami kita. Ketika
kita ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu,misalnya mempertanyakan
nilai PAI atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas,
tempatkan diri kita sebagai guru/dosen
tersebut. Nah, sekarang coba tanya pada diri sendiri, kira-kira argumen apa
yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
Ø Cari solusi yang lebih baik. Bila
kita tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang
bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen
pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka
akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Ø Tantang diri kita sendiri secara berkesinambungan.
Dengan
cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan
mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Materi diadaptasi dari :Landsberger, Joe. Effective Habits for
Effective Study
II.6.Pengaturan Jadwal Belajar efektif
cara ini ditujukan bagi siswa/mahasiswa dalam mengatur jadwal
belajar secara efektif -
Ø Pengaturan Waktu : adalah
membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan
belajar kita dalam konteks membagi waktu.
ü Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas
ü Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas
ü Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu
24 jam tanpa review.
ü Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar
ü Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk
belajar
ü Rencanakan juga "deadline". (batas waktu)
ü Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore
hari.
ü Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan
ü Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!
Materi
diadaptasi dari: Landsberger, Joe. Managing Time
Ø Pengaturan Jadwal Belajar
ü Perhatikan
waktu kita.
ü Refleksikan
bagaimana kita menghabiskan waktu kita.
ü Sadarilah
kapan kita menghabiskan waktu kita dengan sia-sia.
ü Ketahuilah
kapan kita produktif.
Dengan mengetahui bagaimana
kita menghabiskan waktu dapat membantu untuk:
ü Membuat
daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kait kerjakan,
kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa
yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.
ü Membuat
jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada
buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu
pergi tidur dengan mengetahui kita sudah siap untuk menyambut besok.
ü Merencanakan
jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kita selalu
bisa merencanakan kegiatan kita lebih dulu. Jadwal ini juga bisa
mengingatkan kita untuk membuat waktu luang kita dengan lebih nyaman.
Ø Mengevaluasi
pengaturan waktu kita:
ü Berapa
banyak waktu anda yang diluangkan untuk mencapai tujuan anda di atas?
ü Apakah
penempatan waktu anda mencerminkan prioritas anda?
ü Bisakah jam
kosong anda digunakan untuk mencapai prioritas anda?
Keuntungan
dari jadwal ini:
ü
Jadwal tertulis membuat rasa tanggung jawab lebih
mudah diatur.
ü
Tugas-tugas yang terjadwal lebih dapat diselesaikan.
ü
Jika anda sudah membaca dan membuat pekerjaan rumah,
anda akan menghindari dari keharusan untuk belajar mendadak sebelum ujian.
Buat jadwal kita:
ü Kalender semester:
1)
Ambil jadwal semester dari sekolah kita.
2)
Masukan tanggal-tanggal penting, seperti ujian tengah
and akhir semester, hari besar, hari libur, minggu tenang, dan lain-lain.
3)
Masukan tangal-tangal untuk ulangan dan ujian,
tugas-tugas dan naskah-naskah penting, dan aktivitas sosial.
4)
Letakan jadwal ini di tempat belajar anda sebagai
pengaraha dan pentunjuk, dan mencatat kemajuan anda.
Latihan: Membuat
jadwal melakukan sesuatu(to do list)
Jadwal
Mingguan Taksiran
Masukan
semua aktivitas-aktivitas, seperti kelas-kelas, waktu belajar,
pertemuan-pertemuan, waktu kerja, dan aktivitas sosial.Ini lebih mendetail: rencanakan
aktivitas-aktivitas kita tiap jamnya selama seminggu.
Jadwal
Mingguan
ü Modifikasi
dan perinci Jadwal Mingguan Taksiran kita.
ü Evaluasi
waktu yang kita gunakan untuk dapat dimodifikasi menurut prioritas kita.
ü Apakah kita
menggunakan waktu kita sebaik mungkin untuk mencapai tujuan?
ü Apakah kita
belajar seperti yang kita jadwalkan untuk belajar?
ü Apakah kita
bisa menggunakan waktu kita lebih efisien?
Jadwal
Harian atau "Pekerjaan"
ü Selesaikan
semalam sebelum atau pertama kali setiap pagi.
ü Cantumkan
apa yang anda selesaikan hari itu, termasuk tugas-tugas, pertemuan-pertemuan,
dan pelajaran lain.
ü Periksa apa
yang sudah kita lakukan.
Apakah
keraguan Kita berkaitan dengan suatu pelajaran? Atau suatu kebiasaan?
Mengatasi Keraguan :
1) Mulailah dengan
satu proyek percontohan.
2) Jawablah
pertanyaan-pertanyaan mendasar ini sebelum
Kita mengetahui kemajuan cara belajar Kita.
Kita mengetahui kemajuan cara belajar Kita.
Jadwal hari
kerja Kita dan Studi
ü Ketika Kita
pertama kali memulai hari kerja Kita, atau pergi bekerja beberapa menit dan
tulis di selembar kertas tugas-tugas yang ingin Kita capai untuk hari itu.
ü Prioritaskan
daftar.
ü Segera mulai
bekerja pada yang paling penting.
ü Cobalah
selama beberapa hari untuk melihat apakah kebiasaan bekerja untuk Kita.
ü Kebiasaan
bentuk dari waktu ke waktu: berapa banyak waktu yang tergantung pada Kita dan kebiasaan.
Keuntungan: Bila Kita memiliki ide yang jelas tentang apa yang ingin Kita capai untuk hari di mulai, kemungkinan sangat tinggi sehingga Kita akan dapat secara proaktif menyelesaikan tugas. Menulis atau membuat sketsa keluar hari membantu.
Keputusasaan: Jangan terintimidasi, jangan menunda oleh tantangan .Jika Kita slip, ingat ini adalah alam.Ambil istirahat dan kemudian menyegarkan tantangan
Keuntungan: Bila Kita memiliki ide yang jelas tentang apa yang ingin Kita capai untuk hari di mulai, kemungkinan sangat tinggi sehingga Kita akan dapat secara proaktif menyelesaikan tugas. Menulis atau membuat sketsa keluar hari membantu.
Keputusasaan: Jangan terintimidasi, jangan menunda oleh tantangan .Jika Kita slip, ingat ini adalah alam.Ambil istirahat dan kemudian menyegarkan tantangan
Apa yang Kita ingin lakukan?
Menetapkan Tujuan :
1) Apa tujuan akhir, sebagai hasil akhir?
Apakah itu
jelas atau tidak.
2) Apa langkah utama untuk mencapainya?
Jangan terlalu jelimet : berpikir yang sulit.
Jangan terlalu jelimet : berpikir yang sulit.
3) Sejauh ini apa yang telah Kita lakukan?
Mengakui bahwa Kita sudah menempuh cara yang tepat, bahkan kalau itu sudah melalui pemikiran.Jalan yang panjang dimulai dengan langkah pertama.
Mengakui bahwa Kita sudah menempuh cara yang tepat, bahkan kalau itu sudah melalui pemikiran.Jalan yang panjang dimulai dengan langkah pertama.
4) Mengapa Kita mau melakukan ini?
Apa motivasi utama Kita? Jangan libatkan diri Kita kalau motivasi Kita negatif.
Ini jujur dan suatu awal yang baik. Bagaimanapun kalau motivasi Kita negatif,
ulangi dan kerjakan kembali hingga positif.Di mana hasil-hasil positif yang
lain akan mengalir untuk mencapai tujuan Kita.
Pengidentifdikasian ini akan membantu?
Kita memperoleh keuntungan yang Kita mungkin hindari: Beranikan diri Kita bermimpi!
Kita memperoleh keuntungan yang Kita mungkin hindari: Beranikan diri Kita bermimpi!
Daftarkan apa yang berada di jalurmu
ü Apa kekuatan Kita untuk berubah?
ü Sumber apa yang berada di luar Kita yang Kita butuhkan?
Sumber bukanlah semua hal fisik (contoh : peralatan dan uang), termasuk waktu, orang/profesional/orang tua, bahkan sikap.
Sumber bukanlah semua hal fisik (contoh : peralatan dan uang), termasuk waktu, orang/profesional/orang tua, bahkan sikap.
ü Apa yang akan terjadi bila Kita tidak maju?
Itu tidak akan melukai, hanya sedikit mengejutkan...
Itu tidak akan melukai, hanya sedikit mengejutkan...
Daftar pengembangan rencana Kita
ü Utama, langkah-langkah nyata:
Suatu
pelajaran mudah, seandainya dipelajari secara bertahap;Mulai dengan yang kecil,Tambahkan
satu demi satu kemudian yang lebih luas sebagaimana yang Kita capai dan
kembangkan.
ü Berapa lama yang dibutuhkan:
Suatu jadwal
akan membantu Kita mempertahankan diagram kemajuan dan memperkuat adanya arah
langkah Kita.
ü Berapa lama dalam hari, minggu, dst.
Kita abdikan diri Kita untuk belajar.Hal ini membantu Kita membangun suatu kebiasaan baru untuk belajar, membangun lingkungan dengan cara belajar yang baik, dan jarak dengan hiburan (itu lebih mudah menikmati suatu pelajaran, apabila hiburan-hiburan dikesampingkan).
Kita abdikan diri Kita untuk belajar.Hal ini membantu Kita membangun suatu kebiasaan baru untuk belajar, membangun lingkungan dengan cara belajar yang baik, dan jarak dengan hiburan (itu lebih mudah menikmati suatu pelajaran, apabila hiburan-hiburan dikesampingkan).
ü Kita akan memperoleh nilai yang memuaskan di setiap mata pelajaran
dan juga apa yang akan Kita lakukan sampai Kita selalu mendapat nilai yang memuaskan dalam setiap mata pelajaran.
dan juga apa yang akan Kita lakukan sampai Kita selalu mendapat nilai yang memuaskan dalam setiap mata pelajaran.
ü Buatlah laporan pada waktunya :
Temukan teman terpercaya, atau ahli yang membantu mendorong atau memeriksa kemajuan Kita.
Temukan teman terpercaya, atau ahli yang membantu mendorong atau memeriksa kemajuan Kita.
Pengakuan terhadap:
ü Permulaan yang salah dan kesalahan-kesalahan sebagai belajar dari
pengalaman.
Semua itu akan lebih penting daripada keberhasilan, dan memberikan arti pada pengalaman.
Semua itu akan lebih penting daripada keberhasilan, dan memberikan arti pada pengalaman.
ü Hiburan-hiburan dan perangkap
Jangan menolak keberadaan mereka, tetapi menolak godaan mereka.
Jangan menolak keberadaan mereka, tetapi menolak godaan mereka.
ü Emosi
membiarkan frustrasi apabila hal-hal tampaknya tidak membaik,membiarkan walaupun Kita ada masalah, tetapi Kita melakukan sesuatu tentang hal itu.
membiarkan frustrasi apabila hal-hal tampaknya tidak membaik,membiarkan walaupun Kita ada masalah, tetapi Kita melakukan sesuatu tentang hal itu.
ü Khayalan
Bayangkan diri Kita berhasil.
Bayangkan diri Kita berhasil.
Akhirnya: kalau keraguan
adalah kebiasaan Kita, lupakan itu. Konsentrasikan pada tugas dan pelajaran di
tangan Kita, dan bangunlah dari sana!
II.7.Belajar untuk belajar
ü Mengelola
waktu
ü Mengelola
stres
ü Menghindari
penundaan
ü Memprioritaskan
tugas
ü Berpikir
kritis
ü Berpikir
seperti seorang jenius
ü Radikal
berpikir
ü Mengembangkan ◄ disiplin diri
ü Memotivasi
diri sendiri
ü Memecahkan
masalah
Ø Disiplin diri
Disiplin diri dapat dianggap sebagai jenis pelatihan
selektif, menciptakan kebiasaan baru berpikir, bertindak, dan berbicara ke arah
memperbaiki diri sendiri dan mencapai tujuan.
Disiplin diri juga dapat tugas berorientasi dan selektif. Melihat disiplin diri sebagai upaya positif, bukan salah seorang dari penyangkalan.
Disiplin diri juga dapat tugas berorientasi dan selektif. Melihat disiplin diri sebagai upaya positif, bukan salah seorang dari penyangkalan.
Jadwal tugas kecil untuk waktu tertentu dalam sehari;
Praktek menunda disengaja.
Praktek menunda disengaja.
ü Jadwalkan
tugas tertentu di pagi hari dan sekali di malam hari.
ü Tugas tidak
boleh mengambil lebih dari 15 menit.
ü Tunggu waktu
yang dijadwalkan tepat.
Ketika waktu jadwal ini disebabkan,
mulai tugas.
ü Stick untuk
menjadwalkan setidaknya selama dua bulan.
Keuntungan: Penjadwalan akan membantu Kita berfokus pada prioritas Kita.
Dengan berfokus pada mulai daripada menyelesaikan tugas mereka, Kita dapat menghindari penundaan.
Keuntungan: Penjadwalan akan membantu Kita berfokus pada prioritas Kita.
Dengan berfokus pada mulai daripada menyelesaikan tugas mereka, Kita dapat menghindari penundaan.
ü Jadwal tugas
dan tahan untuk waktunya; Hindari bertindak atas impuls.
ü Lacak
kemajuan Kita;
Pada akhir waktu yang diberikan, menyimpan catatan prestasi yang membangun dari waktu ke waktu.
Keuntungan: Membangun rekor akan membantu Kita melacak berapa banyak waktu mengambil tugas.
Pada akhir waktu yang diberikan, menyimpan catatan prestasi yang membangun dari waktu ke waktu.
Keuntungan: Membangun rekor akan membantu Kita melacak berapa banyak waktu mengambil tugas.
ü Jika Kita
mulai punya waktu surplus, mengisinya dengan tugas-tugas kecil, membuat catatan
untuk diri sendiri, merencanakan pekerjaan lain, dll
Memanfaatkan kekuatan rutin.
Memanfaatkan kekuatan rutin.
ü Alih-alih
mencurahkan banyak jam satu hari, dan tidak ada yang lain dan kemudian beberapa
pada hari lain dan seterusnya, mengalokasikan periode waktu tertentu setiap
hari dalam seminggu untuk tugas itu.
ü Jangan
menetapkan tujuan selain alokasi waktu,hanya mengatur kebiasaan rutin.
ü Terapkan
teknik ini untuk pekerjaan rumah atau pelajaran sekolah Kita, Kita akan berada
di jalan untuk mendapatkan sesuatu.
Keuntungan: Kita sedang mengerjakan tugas sedikit demi sedikit, tidak sekaligus. Kita pertama kali mengembangkan kebiasaan, maka kebiasaan melakukan pekerjaan Kita.
Keuntungan: Kita sedang mengerjakan tugas sedikit demi sedikit, tidak sekaligus. Kita pertama kali mengembangkan kebiasaan, maka kebiasaan melakukan pekerjaan Kita.
ü Gunakan
disiplin diri untuk mengeksplorasi manajemen waktu.Manajemen waktu dapat menjadi
tugas yang sangat besar.Bila Kita tidak memiliki kontrol atas diri Kita
sendiri, bagaimana kita bisa mengendalikan waktu?
ü Mulailah
dengan tugas-berorientasi disiplin diri-dan membangun dari sana.
Keuntungan: Seperti yang Kita kontrol tugas, Kita membangun disiplin diri.
Saat Kita membangun disiplin diri, Kita membangun manajemen waktu.
Saat Kita membangun manajemen waktu, Kita membangun kepercayaan diri.
Pertahankan log book disiplin diri.
Keuntungan: Seperti yang Kita kontrol tugas, Kita membangun disiplin diri.
Saat Kita membangun disiplin diri, Kita membangun manajemen waktu.
Saat Kita membangun manajemen waktu, Kita membangun kepercayaan diri.
Pertahankan log book disiplin diri.
ü Catat waktu
mulai dan akhir tugas.
ü Review untuk
umpan balik pada kemajuan Kita
Keuntungan: ini log book dapat menjadi alat yang berharga untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik atas aktivitas Kita untuk memprioritaskan kegiatan, dan menyadari apa yang penting dan tidak penting mengenai bagaimana Kita menghabiskan waktu Kita.
Keuntungan: ini log book dapat menjadi alat yang berharga untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik atas aktivitas Kita untuk memprioritaskan kegiatan, dan menyadari apa yang penting dan tidak penting mengenai bagaimana Kita menghabiskan waktu Kita.
BAB III
KESIMPULAN
Perbuatan belajar ingin menguasai dan memperoleh
sistem respons berupa perilaku yang mengait domein (ranah) kognitif, efektif
dan psikomotorik. rincian tujuan secara operasional akan menentukan strategi,
cara belajar dan metode-metode belajar atau juga model-model belajar dalam mengembangkan
suatu konsep.
Belajar
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu,makin aktif ia berikan konstribusi
dalam lingkungan sosialnya, makin ia menjalin ikatan dan menerima norma dari
lingkungan, makin meningkatatkan aspirasi-aspirasi dalam mempersoalkan
kepentingan untuk mencapai cita-citanya dalam mewujudkan dirinya (self
actualozation), mengacu kepada kemandirian.
Perubahan perilaku yang terjadi
merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu
juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam
dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau
keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu
proses belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi
pendidikan. Dia menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang
Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia
menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan
memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan
Psikologi Pendidikan. Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki
pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah
diperoleh sebelumnya.Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar
cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya itulah yang
disebut perubahan peranen.
Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat
berbentuk :
- Informasi verbal;
- Kecakapan intelektual;
- Strategi kognitif;
- Sikap
- Kecakapan Motorik
Supaya
Cara belajar kita efektif ada beberapa hal yang harus kita ketahui dalam diri
kita sendiri,ini merupakan sesuatu yang harus diperhatikan yaitu
1.
Mengetahui kemampuan
belajar Kita
2. Mengetahui proces yang
berhasil Kita gunakan dan
3.
Mengetahui minat, dan
pengetahuan atas mata pelajaran yang Kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Crow &
Crow dan (1958)
2.
Di Vesta dan
Thompson (1970)
3. Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003),
& Berliner
4. Hilgard (1962)
5. Landsberger,
Joe. The MURDER Study System
6. Landsberger,
Joe. Effective Habits for
Effective Study
7. Landsberger, Joe.
Managing Time
8.
Moh. Surya (1997)
9. Seven
Habits of Highly Effective People karangan Steven
Covey
10.
Witherington (1952)
11.
Web site Pedoman dan
Strategi Belajar Study
Guides and Strategies oleh Joe
Landsberger dan revisi terakhir 2009-10-13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar