Selasa, 16 Desember 2014

Makalah Cara Belajar










BAB I
PENDAHULUAN

Jika kita tinjau perkembangan dan pertumbuhan seseorang, maka makin jelaslah bahwa hidup seseorang didalam lingkungan yang berbudaya itu merupakan suatu perjuangan dari seseorang untuk hidup dengan hak azasi manusiawi dalam menyatakan dirinya, mahkluk yang berkehendak berdiri sendiri,makin aktif ia berikan konstribusi dalam lingkungan sosialnya, makin ia menjalin ikatan dan menerima norma dari lingkungan, makin meningkatatkan aspirasi-aspirasi dalam mempersoalkan kepentingan untuk mencapai cita-citanya dalam mewujudkan dirinya (self actualozation), mengacu kepada kemandirian.
Manusia hidup antara dua kutub existensi, sosial (lingkungan) dan kutub existensi individu, yang satu dengan yang lain saling terjalin dalam dirinya (idividualisasi dan sosialisasi). Pada satu pihak ia berhak mengemukakan dirinya atau kutub existensi individual ingin dihargai dan diakui, tetapi pada pihak lain ia harus menyesuaikan diri pada ketentuan-ketentuan yang berlaku didalam masyarakat, didalam lingkungan sosialnya (kutub existensi sosial). Bila antar kedua kutub ini ada keseimbangan, maka ia akan mencapai suatu kondisi mental sehat, tetapi bukan semata-mata keseimbangan inilah yang merupakan makna hidup.
Pada umumnya manusia beraspirasi dan dalam mewujudkan aspirasi itu ada suatu jarak yang ditempuh oleh setiap orang, yaitu jarak potensi yang dimiliki dan apa yang ingin dicapainya, jarak antara mengenal diri sebagai mana ia adanya ,prestasinya (konsep diri) dan sebagaimana  Belajar pada hakikanya merupakan bantuan untuk mencapai perkembangan dalam mewujudkan dirinya, tanpa mengabaikan kepentingan lingkunganya dalam perkembangan tersebut seperti tercentus di dalam perumusan GBHN yang bertolak dari UUD 45 dalam kehidupan pancasila maka manusia indonesia seutuhnya mencakup kemandirian dan kemampuan untuk ikut bertanggungjawab terhadap pembangunan bangsanya. Ini berati bahwa cara-cara pencarian informasi itu dan suasana interaksi itu berlangsung lebih penting daripada informasi itu sendiri.disinilah proses menjadi sarana tidak saja meningkatakan cara belajar yang efekif.
Akhir kata, semoga makalah yang sederhana dan begitu singkat ini memberi penjelasan yang mudah dicerna bagi pembaca maupun untuk penulis sendiri.


BABII
PEMBAHASAN MASALAH
II.1.Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Lantas, apa sesungguhnya belajar itu ?
Di bawah ini disampaikan tentang pengertian belajar dari para ahli :
Ø  Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.
Ø  Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. \
Ø  Crow & Crow dan (1958) : “ belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.
Ø  Hilgard (1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi”
Ø  Di Vesta dan Thompson (1970) : “ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”.
Ø  Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena pengalaman”
Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :
A.    Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan Psikologi Pendidikan.
B.     Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”. Ketika dia mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka pengetahuan, sikap dan keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”.
C.     Perubahan yang fungsional.
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. Contoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru.
D.    Perubahan yang bersifat positif.
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap bahwa dalam dalam Proses Belajar Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan prinsip – prinsip perbedaan individual maupun prinsip-prinsip perkembangan individu jika dia kelak menjadi guru.
E.     Perubahan yang bersifat aktif.
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan sebagainya.


F.      Perubahan yang bersifat pemanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.
G.    Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
H.    Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-Teori Belajar”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Teori-Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.
Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
  1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
  2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
  3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
  4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
  5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Sementara itu, Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam :
  1. Kebiasaan; seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
  2. Keterampilan; seperti : menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
  3. Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
  4. Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
  5. Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
  6. Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
  7. Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
  8. Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu.
  9. Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya.

II.2.Langkah-langkah belajar efektif adalah: mengetahui
1.      Mengetahui diri sendiri
2.      Mengetahui kemampuan belajar Kita
3.      Mengetahui  proces yang berhasil Kita gunakan dan
4.      Mengetahui minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran yang Kita inginkan
II.3.Empat langkah untuk belajar.
1.       Mulai dengan masa lalu,apakah Kita
Ø  Senang Membaca? Memecahkan Masalah? Menghafalkan? Bercerita? Menterjemah? Berpidato?
Ø  Mengetahui cara meringkas?
Ø  Tanya dirikita sendiri tentang apa yang kita pelajari?
Ø  Meninjau kembali?
Ø  Punya akses ke informasi dari banyak sumber?
Ø  Menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
Ø  Memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar kita? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?Bagaimana kita berkomunikasi dengan apa yang kita ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
2.       Teruskan ke masa sekarang
Ø  Berminatkah kita? Berapa banyak waktu kita ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian kita?
Ø  Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Ø  Apa yang bisa kita kontrol, dan apa yang di luar kontrol kita?
Ø  Bisakah kita merubah kondisi ini menjadi sukses?
Ø  Apa yang mempengaruhi pembaktian kita terhadap pelajaran ini?
Ø  Apakah kita punya rencana? Apakah rencana kita mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar kita?
3.      Pertimbangkan proses, persoalan utama
Ø  Apa judulnya?
Ø  Apa kunci kata yang menyolok?
Ø  Apakah kita mengerti?
Ø  Apakah yang telah kita ketahui?
Ø  Apakah kita mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Ø  Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu kita?
Ø  Apakah kita mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Ø  Apakah kita perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Ø  Sewaktu kita belajar, apakah kita tanya diri sendiri jika kita mengerti?
Ø  Sebaiknya kita mempercepat atau memperlambat?
Ø  Jika kita tidak mengerti, apakah kita tanya kenapa?
Ø  Apakah kita berhenti dan meringkas?
Ø  Apakah kita berhenti dan bertanya jika ini logis?
Ø  Apakah kita berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Ø  Apakah kita membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Ø  Apakah kita perlu mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Ø  Apakah kita perlu mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?

4.      Buat review
Ø  Apakah pekerjaan kita benar?
Ø  Apakah bisa kita kerjakan lebih baik?
Ø  Apakah rencana kita serupa dengan "diri sendiri"?
Ø  Apakah kita memilih kondisi yang benar?
Ø  Apakah kita meneruskannya; apakah kita disipline pada diri sendiri?
Ø  Apakah kita sukses?
Ø  Apakah kita merayakan kesuksesan kita?

II.4.Sistem Belajar "MURDER
Sistem belajar ini dikenal dengan "MURDER", yang terdiri dari Mood, Understand, Recall, Digest,Expand, dan Review. Perincian sistem belajar "MURDER" ini, diadaptasi dari buku The Complete Problem Solver oleh Bob Nelson.

Ø  Mood - Suasana Hati: Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa dilakukan dengan menentukan waktu,lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan pribadimu.
Ø  Understand - Pemahaman: Tandai informasi bahan pelajaran yang TIDAK kita mengerti dalam satu unit. Fokuskan pada unit tersebut atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.
Ø  Recall - Ulang: Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit tersebut dengan kata-kata yang kita buat SENDIRI.
Ø  Digest - Telaah: Kembalilah pada unit yang tidak kita mengerti dan PELAJARI KEMBALI keterangan yang ada.Lihatlah informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber lainnya, atau diskusikan dengan teman atau guru/dosen.
Ø  Expand - Kembangkan: Pada langkah ini, tanyakan tiga persoalan berikut terhadap materi yang telah kita pelajari:
ü  Andaikan kitabertemu dengan penulis materi tersebut, pertanyaan atau kritik apa yang hendak kita ajukan?
ü  Bagaimana kita bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa/mahasiswa lainnya?
ü  Bagaimana kita bisa mengaplikasikan materi tersebut ke dalam hal yang kita sukai?
Ø  Review - Pelajari Kembali: Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. Ingatlah strategi yang telah membantu kita mengerti dan/atau mengingat informasi. Jadi, terapkan strategi tersebut untuk cara belajar kita berikutnya.

Materi diadaptasi dari: ‘’Landsberger, Joe. The MURDER Study System’’

II.5. Cara Belajar Efektif
Apabila kita Ingin sukses dalam belajar, ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan menyenangkan. Berikut ini adalah 7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly Effective People karangan Steven Covey
Ø  Bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kita sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
Ø  Pusatkan diri kita terhadap nilai dan prinsip yang kita percaya. Tentukan sendiri mana yang penting bagi diri kita. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kita apa yang penting.
Ø  Kerjakan dulu mana yang penting. Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kita tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatian kita dari tujuan kita.
Ø  Anggap diri kita berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi). "Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai saingan kita juga dalam kelas. Dengan begini, kita akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
Ø  Pahami orang lain, maka mereka akan memahami kita. Ketika kita ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu,misalnya mempertanyakan nilai PAI atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan diri kita  sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanya pada diri sendiri, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
Ø  Cari solusi yang lebih baik. Bila kita tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Ø  Tantang diri kita sendiri secara berkesinambungan. Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.

Materi diadaptasi dari :Landsberger, Joe. Effective Habits for Effective Study

II.6.Pengaturan Jadwal  Belajar efektif
cara ini ditujukan bagi siswa/mahasiswa dalam mengatur jadwal belajar secara efektif -
Ø  Pengaturan Waktu : adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajar kita dalam konteks membagi waktu.
ü  Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas
ü  Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas
ü  Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
ü  Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar
ü  Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar
ü  Rencanakan juga "deadline". (batas waktu)
ü  Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari.
ü  Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan
ü  Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!

Materi diadaptasi dari: Landsberger, Joe. Managing Time
Ø  Pengaturan Jadwal Belajar
ü  Perhatikan waktu kita.
ü  Refleksikan bagaimana kita menghabiskan waktu kita.
ü  Sadarilah kapan kita menghabiskan waktu kita dengan sia-sia.
ü  Ketahuilah kapan kita produktif.
Dengan mengetahui bagaimana kita menghabiskan waktu dapat membantu untuk:
ü  Membuat daftar "Kerjaan".  Tulislah hal-hal yang harus kait kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.
ü  Membuat jadwal harian/mingguan.  Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis.  Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kita sudah siap untuk menyambut besok.
ü  Merencanakan jadwal yang lebih panjang.  Gunakan jadwal bulanan sehingga kita selalu bisa merencanakan kegiatan kita lebih dulu.  Jadwal ini juga bisa mengingatkan kita untuk membuat waktu luang kita dengan lebih nyaman.

Ø  Mengevaluasi pengaturan waktu kita:
ü  Berapa banyak waktu anda yang diluangkan untuk mencapai tujuan anda di atas?
ü  Apakah penempatan waktu anda mencerminkan prioritas anda?
ü  Bisakah jam kosong anda digunakan untuk mencapai prioritas anda?

Keuntungan dari jadwal ini:
ü  Jadwal tertulis membuat rasa tanggung jawab lebih mudah diatur.
ü  Tugas-tugas yang terjadwal lebih dapat diselesaikan.
ü  Jika anda sudah membaca dan membuat pekerjaan rumah, anda akan menghindari dari keharusan untuk belajar mendadak sebelum ujian.
Buat jadwal kita:
ü  Kalender semester:
1)      Ambil jadwal semester dari sekolah kita.
2)      Masukan tanggal-tanggal penting, seperti ujian tengah and akhir semester, hari besar, hari libur, minggu tenang, dan lain-lain.
3)      Masukan tangal-tangal untuk ulangan dan ujian, tugas-tugas dan naskah-naskah penting, dan aktivitas sosial.
4)      Letakan jadwal ini di tempat belajar anda sebagai pengaraha dan pentunjuk, dan mencatat kemajuan anda.
Latihan:  Membuat jadwal melakukan sesuatu(to do list)
Jadwal Mingguan Taksiran
Masukan semua aktivitas-aktivitas, seperti kelas-kelas, waktu belajar, pertemuan-pertemuan, waktu kerja, dan aktivitas sosial.Ini lebih mendetail: rencanakan aktivitas-aktivitas kita tiap jamnya selama seminggu.
Jadwal Mingguan
ü  Modifikasi dan perinci Jadwal Mingguan Taksiran kita.
ü  Evaluasi waktu yang kita gunakan untuk dapat dimodifikasi menurut prioritas kita.
ü  Apakah kita menggunakan waktu kita sebaik mungkin untuk mencapai tujuan?
ü  Apakah kita belajar seperti yang kita jadwalkan untuk belajar?
ü  Apakah kita bisa menggunakan waktu kita lebih efisien?
Jadwal Harian atau "Pekerjaan"
ü  Selesaikan semalam sebelum atau pertama kali setiap pagi.
ü  Cantumkan apa yang anda selesaikan hari itu, termasuk tugas-tugas, pertemuan-pertemuan, dan pelajaran lain.
ü  Periksa apa yang sudah kita lakukan.
Apakah keraguan Kita berkaitan dengan suatu pelajaran? Atau suatu kebiasaan?
Mengatasi Keraguan :
1)      Mulailah dengan satu proyek percontohan.
2)      Jawablah pertanyaan-pertanyaan mendasar ini sebelum
Kita mengetahui kemajuan cara belajar Kita.

Jadwal hari kerja Kita dan Studi
ü  Ketika Kita pertama kali memulai hari kerja Kita, atau pergi bekerja beberapa menit dan tulis di selembar kertas tugas-tugas yang ingin Kita capai untuk hari itu.
ü  Prioritaskan daftar.
ü  Segera mulai bekerja pada yang paling penting.
ü  Cobalah selama beberapa hari untuk melihat apakah kebiasaan bekerja untuk Kita.
ü  Kebiasaan bentuk dari waktu ke waktu: berapa banyak waktu yang tergantung pada Kita dan kebiasaan.
Keuntungan: Bila Kita memiliki ide yang jelas tentang apa yang ingin Kita capai untuk hari di mulai, kemungkinan sangat tinggi sehingga Kita akan dapat secara proaktif menyelesaikan tugas. Menulis atau membuat sketsa keluar hari membantu.
Keputusasaan: Jangan terintimidasi, jangan menunda oleh tantangan .Jika Kita slip, ingat ini adalah alam.Ambil istirahat dan kemudian menyegarkan tantangan
Apa yang Kita ingin lakukan?
Menetapkan Tujuan :
1)      Apa tujuan akhir, sebagai hasil akhir?
Apakah itu jelas atau tidak.
2)      Apa langkah utama untuk mencapainya?
Jangan terlalu jelimet : berpikir yang sulit.
3)      Sejauh ini apa yang telah Kita  lakukan?
Mengakui bahwa Kita sudah menempuh cara yang tepat, bahkan kalau itu sudah melalui pemikiran.Jalan yang panjang dimulai dengan langkah pertama.
4)      Mengapa Kita mau melakukan ini?
Apa motivasi utama Kita? Jangan libatkan diri Kita kalau motivasi Kita negatif. Ini jujur dan suatu awal yang baik. Bagaimanapun kalau motivasi Kita negatif, ulangi dan kerjakan kembali hingga positif.Di mana hasil-hasil positif yang lain akan mengalir untuk mencapai tujuan Kita.
Pengidentifdikasian ini akan membantu?
Kita memperoleh keuntungan yang Kita mungkin hindari: Beranikan diri Kita bermimpi!
Daftarkan apa yang berada di jalurmu
ü  Apa kekuatan Kita untuk berubah?
ü  Sumber apa yang berada di luar Kita yang Kita butuhkan?
Sumber bukanlah semua hal fisik (contoh : peralatan dan uang), termasuk waktu, orang/profesional/orang tua, bahkan sikap.
ü  Apa yang akan terjadi bila Kita tidak maju?
Itu tidak akan melukai, hanya sedikit mengejutkan...
Daftar pengembangan rencana Kita
ü  Utama, langkah-langkah nyata:
Suatu pelajaran mudah, seandainya dipelajari secara bertahap;Mulai dengan yang kecil,Tambahkan satu demi satu kemudian yang lebih luas sebagaimana yang Kita capai dan kembangkan.
ü  Berapa lama yang dibutuhkan:
Suatu jadwal akan membantu Kita mempertahankan diagram kemajuan dan memperkuat adanya arah langkah Kita.
ü  Berapa lama dalam hari, minggu, dst.
Kita abdikan diri Kita untuk belajar.Hal ini membantu Kita membangun suatu kebiasaan baru untuk belajar, membangun lingkungan dengan cara belajar yang baik, dan jarak dengan hiburan (itu lebih mudah menikmati suatu pelajaran, apabila hiburan-hiburan dikesampingkan).
ü  Kita akan memperoleh nilai yang memuaskan di setiap mata pelajaran
dan juga apa yang akan Kita lakukan sampai Kita selalu mendapat nilai yang memuaskan dalam setiap mata pelajaran.
ü  Buatlah laporan pada waktunya :
Temukan teman terpercaya, atau ahli yang membantu mendorong atau memeriksa kemajuan Kita.
Pengakuan terhadap:
ü  Permulaan yang salah dan kesalahan-kesalahan sebagai belajar dari pengalaman.
Semua itu akan lebih penting daripada keberhasilan, dan memberikan arti pada pengalaman.
ü  Hiburan-hiburan dan perangkap
Jangan menolak keberadaan mereka, tetapi menolak godaan mereka.
ü  Emosi
membiarkan frustrasi apabila hal-hal tampaknya tidak membaik,membiarkan walaupun Kita ada masalah, tetapi Kita melakukan sesuatu tentang hal itu.
ü  Khayalan
Bayangkan diri Kita berhasil.
Akhirnya: kalau keraguan adalah kebiasaan Kita, lupakan itu. Konsentrasikan pada tugas dan pelajaran di tangan Kita, dan bangunlah dari sana!
II.7.Belajar untuk belajar
ü  Mengelola waktu
ü  Mengelola stres
ü  Menghindari penundaan
ü  Memprioritaskan tugas
ü  Berpikir kritis
ü  Berpikir seperti seorang jenius
ü  Radikal berpikir
ü   Mengembangkan ◄ disiplin diri
ü  Memotivasi diri sendiri
ü  Memecahkan masalah

Ø  Disiplin diri

Disiplin diri dapat dianggap sebagai jenis pelatihan selektif, menciptakan kebiasaan baru berpikir, bertindak, dan berbicara ke arah memperbaiki diri sendiri dan mencapai tujuan.
Disiplin diri juga dapat tugas berorientasi dan selektif. Melihat disiplin diri sebagai upaya positif, bukan salah seorang dari penyangkalan.
Jadwal tugas kecil untuk waktu tertentu dalam sehari;
Praktek menunda disengaja.
ü  Jadwalkan tugas tertentu di pagi hari dan sekali di malam hari.
ü  Tugas tidak boleh mengambil lebih dari 15 menit.
ü  Tunggu waktu yang dijadwalkan tepat.
Ketika waktu jadwal ini disebabkan, mulai tugas.
ü  Stick untuk menjadwalkan setidaknya selama dua bulan.
Keuntungan: Penjadwalan akan membantu Kita berfokus pada prioritas Kita.
Dengan berfokus pada mulai daripada menyelesaikan tugas mereka, Kita dapat menghindari penundaan.
ü  Jadwal tugas dan tahan untuk waktunya; Hindari bertindak atas impuls.
ü  Lacak kemajuan Kita;
Pada akhir waktu yang diberikan, menyimpan catatan prestasi yang membangun dari waktu ke waktu.
Keuntungan: Membangun rekor akan membantu Kita melacak berapa banyak waktu mengambil tugas.
ü  Jika Kita mulai punya waktu surplus, mengisinya dengan tugas-tugas kecil, membuat catatan untuk diri sendiri, merencanakan pekerjaan lain, dll
Memanfaatkan kekuatan rutin.
ü  Alih-alih mencurahkan banyak jam satu hari, dan tidak ada yang lain dan kemudian beberapa pada hari lain dan seterusnya, mengalokasikan periode waktu tertentu setiap hari dalam seminggu untuk tugas itu.
ü  Jangan menetapkan tujuan selain alokasi waktu,hanya mengatur kebiasaan rutin.
ü  Terapkan teknik ini untuk pekerjaan rumah atau pelajaran sekolah Kita, Kita akan berada di jalan untuk mendapatkan sesuatu.
Keuntungan: Kita sedang mengerjakan tugas sedikit demi sedikit, tidak sekaligus. Kita pertama kali mengembangkan kebiasaan, maka kebiasaan melakukan pekerjaan Kita.
ü  Gunakan disiplin diri untuk mengeksplorasi manajemen waktu.Manajemen waktu dapat menjadi tugas yang sangat besar.Bila Kita tidak memiliki kontrol atas diri Kita sendiri, bagaimana kita bisa mengendalikan waktu?
ü  Mulailah dengan tugas-berorientasi disiplin diri-dan membangun dari sana.
Keuntungan: Seperti yang Kita kontrol tugas, Kita membangun disiplin diri.
Saat Kita membangun disiplin diri, Kita membangun manajemen waktu.
Saat Kita membangun manajemen waktu, Kita membangun kepercayaan diri.
Pertahankan log book disiplin diri.
ü  Catat waktu mulai dan akhir tugas.
ü  Review untuk umpan balik pada kemajuan Kita
Keuntungan: ini log book dapat menjadi alat yang berharga untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik atas aktivitas Kita untuk memprioritaskan kegiatan, dan menyadari apa yang penting dan tidak penting mengenai bagaimana Kita menghabiskan waktu Kita.



BAB III
KESIMPULAN
Perbuatan belajar ingin menguasai dan memperoleh sistem respons berupa perilaku yang mengait domein (ranah) kognitif, efektif dan psikomotorik. rincian tujuan secara operasional akan menentukan strategi, cara belajar dan metode-metode belajar atau juga model-model belajar dalam mengembangkan suatu konsep.
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu,makin aktif ia berikan konstribusi dalam lingkungan sosialnya, makin ia menjalin ikatan dan menerima norma dari lingkungan, makin meningkatatkan aspirasi-aspirasi dalam mempersoalkan kepentingan untuk mencapai cita-citanya dalam mewujudkan dirinya (self actualozation), mengacu kepada kemandirian.
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan Psikologi Pendidikan. Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya.Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya itulah yang disebut perubahan peranen.
Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
  1. Informasi verbal;
  2. Kecakapan intelektual;
  3. Strategi kognitif;
  4. Sikap
  5. Kecakapan Motorik
Supaya Cara belajar kita efektif ada beberapa hal yang harus kita ketahui dalam diri kita sendiri,ini merupakan sesuatu yang harus diperhatikan yaitu
1.      Mengetahui kemampuan belajar Kita
2.      Mengetahui  proces yang berhasil Kita gunakan dan
3.      Mengetahui minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran yang Kita inginkan.



DAFTAR PUSTAKA


1.      Crow & Crow dan (1958)
2.      Di Vesta dan Thompson (1970)
3.      Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), & Berliner
4.      Hilgard (1962)
5.      Landsberger, Joe. The MURDER Study System
6.      Landsberger, Joe. Effective Habits for Effective Study
7.      Landsberger, Joe. Managing Time
8.      Moh. Surya (1997)
9.      Seven Habits of Highly Effective People karangan Steven Covey
10.  Witherington (1952)
11.  Web site Pedoman dan Strategi Belajar Study Guides and Strategies oleh Joe Landsberger dan revisi terakhir 2009-10-13.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar